Polman — Pers News My. Id.
ll Suasana di lokasi pembongkaran pagar seng milik hj. Sumrah di kawasan Sentral, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), kembali memanas. Kali ini, sorotan tajam datang dari Lembaga Pengawal Kebijakan Pemerintah dan Keadilan (LPKPK) yang menilai ada tindakan tak pantas dilakukan oleh salah satu pihak yang terlibat di lapangan.
Perwakilan LPKPK, Pak Udin, dengan nada kecewa menyoroti pernyataan seorang warga bernama Musdalifah,anak dari (alm,Baco Commo),yang diduga membawa-bawa nama institusi kepolisian saat pembongkaran berlangsung.
"Saya sangat menyayangkan, atas nama Musdalifa yang membawa nama Kapolres Polman. Dia bilang, ‘bongkar saja, ini perintah Bapak Kapolres’. Saya sampai tanya ulang dua kali, dan dia tetap jawab begitu,” ungkap Pak Udin tegas.
Menurutnya, tindakan membawa nama institusi Polres Polman dalam urusan seperti ini tidak bisa dibiarkan. Ia menilai hal itu berpotensi menimbulkan persepsi buruk publik terhadap netralitas kepolisian.
"Kok berani bawa nama institusi keamanan? Kepolisian itu netral dan independen. Jangan seenaknya menyeret nama Kapolres untuk kepentingan pribadi,” ujarnya.
Udin mengaku sempat menegur langsung aparat yang berada di lokasi agar menindaklanjuti ucapan tersebut. Ia menegaskan, LPKPK akan mengawal kasus ini hingga tuntas.
"Kami sudah sampaikan ke anggota Polres di lapangan. Mereka bilang, ‘biarkan dulu, nanti kami yang selesaikan’. Tapi kami minta jangan dibiarkan, karena ini menyangkut nama baik institusi,” tambahnya.
Di akhir pernyataannya, Udin menegaskan bahwa LPKPK mendesak aparat kepolisian untuk menindak tegas siapa pun yang mencatut nama Kapolres demi kepentingan pribadi.
"Kami dari lembaga LPKPK tegas: jangan ada yang memperalat institusi. Kalau betul ada yang berani membawa-bawa nama Kapolres, dia harus bertanggung jawab,” tutupnya.(redaksi).
