Presnews.my.id|Sampang – Pemerintah Kabupaten Sampang resmi meresmikan lima jembatan dan satu embung hasil program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana tahun anggaran 2024 yang didanai melalui hibah BNPB sebesar Rp10,29 miliar. Peresmian ini menandai tuntasnya penanganan infrastruktur vital yang sebelumnya rusak akibat bencana alam dan sempat menghambat aktivitas sosial ekonomi masyarakat.
Kerusakan jembatan dan embung akibat bencana telah menyebabkan lumpuhnya akses pertanian, perdagangan barang/jasa hingga aktivitas pariwisata. Masyarakat di sejumlah kecamatan terpaksa menanggung kerugian ekonomi karena terputusnya jalur transportasi dan terganggunya suplai air bagi lahan pertanian.
Kalaksa BPBD Kabupaten Sampang, Fajar Arif Taufikurrahman, ST., MT, menegaskan bahwa rekonstruksi ini merupakan kebutuhan mendesak demi memulihkan kehidupan warga.
“Infrastruktur yang rusak ini bukan hanya soal bangunan fisik, tapi menyangkut hajat hidup masyarakat. Karena itu penanganan permanen harus segera dilakukan agar aktivitas ekonomi bisa pulih seperti semula,” ujarnya.
Fajar juga menjelaskan bahwa dengan keterbatasan anggaran daerah, dukungan Pemerintah Pusat melalui BNPB menjadi kunci percepatan pemulihan pascabencana.
Dana hibah BNPB dialokasikan untuk enam infrastruktur dengan total pagu sebagai berikut:
1. Jembatan Mangar – Kedungdung (Rp1.548.700.000)
2. Jembatan Somber – Tambelangan (Rp1.652.800.000)
3. Jembatan Gantung Desa Rahayu – Kedungdung (Rp2.054.300.000)
4. Jembatan Daleman – Kedungdung (Rp2.186.600.000)
5. Jembatan Bapelle – Robatal (Rp634.781.000)
6. Embung Palenggiyan – Robatal (Rp2.217.329.000)
Seluruh kegiatan konstruksi menggunakan sistem tender terbuka dan dikerjakan oleh penyedia jasa profesional sejak Juli hingga Oktober 2025, kecuali embung yang rampung pada September 2025.
Bupati Sampang H. Slamet Junaidi menyampaikan apresiasi kepada BPBD, BNPB, serta seluruh pihak terkait yang telah menuntaskan pembangunan tepat waktu.
“Alhamdulillah, enam infrastruktur ini kini bisa kembali dimanfaatkan masyarakat. Jembatan dan embung ini bukan hanya bangunan, tetapi urat nadi ekonomi warga. Pemulihan ini memastikan masyarakat kembali bergerak, kembali bekerja, dan kembali bangkit,” tegas Aba Idi sapaan akrabnya.
Ia juga menekankan bahwa pemerintah daerah berkomitmen menjaga keberlanjutan pembangunan pascabencana.
“Kami berterima kasih kepada BNPB atas dukungannya. InsyaAllah fasilitas ini akan kami rawat dan kita gunakan bersama untuk kemajuan Sampang,” tambahnya.
Dengan berfungsinya lima jembatan dan satu embung ini, akses antar-desa kembali terbuka, distribusi hasil pertanian menjadi lancar, dan masyarakat bisa melanjutkan aktivitas tanpa hambatan sebagaimana sebelum bencana terjadi.
BPBD Sampang memastikan bahwa pemantauan pascabencana dan kesiapsiagaan akan terus ditingkatkan untuk mencegah kerugian berulang di masa mendatang.(Wir)
