Presnews.my.id|Sampang – Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) di SDN Palenggiyan 1, Kecamatan Kedungdung, dari sumber Dana Alokasi Umum (DAU) dengan pagu anggaran Rp400 juta menjadi sorotan serius tim investigasi lapangan. Sejumlah temuan di lokasi diduga tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) serta melanggar aturan standar pekerjaan konstruksi.
Dalam hasil pemantauan langsung, tim investigasi menemukan penggunaan besi yang dinilai tidak sesuai dengan spesifikasi teknis. Kondisi ini memicu kekhawatiran terkait ketahanan dan keamanan struktur bangunan.
“Kami melihat secara langsung bahwa besi yang dipakai tidak sesuai dengan spesifikasi yang seharusnya tertera dalam RAB. Temuan ini tentu harus segera ditindaklanjuti agar kualitas bangunan tetap terjaga,” ujar salah satu anggota Tim Investigasi.
Selain itu, proyek tersebut tidak menampilkan papan informasi kegiatan sebagaimana diatur dalam standar keterbukaan publik pada setiap pekerjaan yang dibiayai oleh anggaran pemerintah. Minimnya informasi publik ini dinilai mengurangi transparansi pembangunan.
“Tidak adanya papan informasi pekerjaan sangat disayangkan. Masyarakat berhak tahu siapa pelaksananya, berapa nilai proyeknya, serta berapa lama masa pengerjaannya,” tambahnya.
Tak hanya itu, tim juga mendapati para pekerja tidak menggunakan perlengkapan keselamatan kerja (K3), seperti helm, sepatu safety, dan rompi kerja. Padahal, penerapan K3 merupakan kewajiban dalam setiap aktivitas konstruksi guna menghindari risiko kecelakaan.
“K3 bukan sekadar formalitas. Ini menyangkut keselamatan para pekerja. Kami berharap pihak pelaksana segera memperbaiki hal ini,” tegas anggota tim.
Hingga berita ini diturunkan, pihak terkait belum memberikan keterangan resmi atas temuan tersebut. Tim investigasi mendesak agar instansi terkait turun melakukan pengecekan menyeluruh serta memastikan pembangunan berjalan sesuai aturan, baik secara teknis maupun administrasi.
Pembangunan RKB seharusnya menjadi upaya meningkatkan fasilitas pendidikan, namun mutu dan transparansi prosesnya tetap wajib menjadi prioritas utama agar hasilnya benar-benar bermanfaat bagi siswa dan masyarakat.(Tim)
