Presnews.my.id|Madura – Tragedi memilukan terjadi di area Bukit Jeddih, Desa Jeddih, Kabupaten Bangkalan, Jumat (21/11/2025). Seorang santri berusia 8 tahun asal Kabupaten Sampang, Moh. Nasiruddin Adrai, meninggal dunia setelah tenggelam di danau bekas galian saat mengikuti kegiatan bersama teman-temannya. Peristiwa ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan lingkungan pondok pesantren tempat korban menimba ilmu.
Korban merupakan putra dari pasangan Amir dan Fauziah, warga Desa Panggung, Kecamatan Sampang. Berdasarkan informasi, orang tua korban saat itu sedang berada di Kediri untuk mengantar putri pertamanya mondok. Mereka mendapat kabar duka dari pihak pengasuh pondok sekitar pukul 16.15 WIB dan langsung bergegas pulang menuju Puskesmas Jeddih untuk menjemput jenazah putra mereka. Jenazah tiba di rumah duka pukul 22.15 WIB dan segera dimandikan serta dishalatkan. Rencananya, pemakaman dilakukan pagi ini pukul 07.00 WIB di TPU dekat rumah korban.
Kronologi Singkat
Informasi yang dihimpun menyebutkan, sekitar pukul 17.30 WIB santri-santri yang terlibat dalam kegiatan di Bukit Jeddih dibawa ke Puskesmas menggunakan sepeda motor oleh pengasuh pondok. Menurut keterangan para santri, mereka saat itu sedang latihan di area perbukitan. Salah satu santri hilang dari rombongan, dan saat dicari, diketahui sedang berenang di danau bekas galian. Lima santri lainnya berusaha menolong, namun justru ikut terseret dan tenggelam.
Seorang pengasuh pondok dilaporkan mengalami syok berat akibat melihat langsung para santri tenggelam, sehingga harus mendapatkan penanganan medis di RSUD.
Respons BPBD Sampang
BPBD Kabupaten Sampang merespons cepat tragedi ini dengan menyalurkan bantuan logistik kepada keluarga korban. Bantuan tersebut meliputi tambahan gizi, makanan siap saji, lauk pauk, terpal, peralatan masak, peralatan makan, dan kompor.
Kalaksa BPBD Kabupaten Sampang melalui Bidang Kedaruratan dan Logistik, Mohammad Hozin, menyampaikan duka cita mendalam atas musibah ini.
“BPBD Sampang turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya ananda Nasiruddin. Kami langsung melakukan pendistribusian bantuan logistik untuk keluarga korban sebagai bentuk hadirnya negara dalam situasi duka ini,” ujar Mohammad Hozin.
Ia juga menegaskan bahwa BPBD selalu siap berkoordinasi dengan berbagai unsur SAR untuk memastikan penanganan kejadian serupa dapat dilakukan lebih cepat dan tepat.
“Kami terus berkoordinasi dengan BPBD Jatim dan unsur SAR lain. Semoga keluarga diberikan ketabahan, dan kejadian seperti ini dapat menjadi perhatian bersama agar tidak terulang kembali,” tambahnya.
Unsur SAR Terkait
BPBD Sampang
AGISENA BPBD Jawa Timur
Kondisi Terkini
Jenazah korban telah diserahkan kepada keluarga dan sedang dalam proses pemakaman pagi ini.
Cuaca di wilayah Kabupaten Sampang terpantau cerah berawan.
BPBD Sampang mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas anak-anak maupun santri di area berisiko tinggi seperti danau bekas galian, tebing, atau kawasan rawan kecelakaan lainnya. Segera hubungi/call BPBD kabupaten Sampang : 081703224440
(Red)
