“Korban Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Asal Sampang Kembali Bertambah, Zaky Jadi Korban ke-10”

“Korban Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Asal Sampang Kembali Bertambah, Zaky Jadi Korban ke-10”

Kamis, 16 Oktober 2025, Oktober 16, 2025


Presnews.my.id|Sampang – Duka kembali menyelimuti Madura. Rabu (15/10/2025) malam, suara tangis pecah di Dusun Planggaran Timur, Desa Lepelle, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang.


Santri kecil bernama Zaky bin Yusuf (12 tahun) dinyatakan menjadi korban ke-10 asal Sampang dalam tragedi reruntuhan bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo.


Kepastian identitas Zaky diperoleh setelah kantong jenazah bernomor PM RSB B-038 berhasil teridentifikasi melalui pemeriksaan medis dan kecocokan properti pribadi dengan nomor AM 013. Temuan itu menegaskan bahwa jasad kecil yang ditemukan adalah milik santri yang dikenal rajin, penurut, dan periang itu.


Sekitar pukul 22.30 WIB, jenazah tiba di rumah duka. Suasana hening berubah menjadi pilu ketika peti jenazah dibuka. Tangis keluarga pecah, menyambut kepulangan Zaky yang kini hanya terbujur kaku. Beberapa warga tampak menunduk haru, sementara lantunan doa terus mengalun hingga jenazah dimakamkan pada pukul 22.50 WIB di pemakaman desa setempat.


Ayah korban, Yusuf, tampak tegar meski kesedihan tak mampu disembunyikan. Dengan pasrah ia berkata,


“Anakku pamit menuntut ilmu, bukan untuk pergi selamanya. Tapi mungkin Allah lebih sayang dia daripada kami di sini...”


Sementara ibunda korban, tak kuasa menahan tangis ketika mengenang hari terakhir bersama anaknya.


“Pagi sebelum berangkat ke pondok, dia sempat cium tangan saya dan bilang jangan lupa doain Zaky biar pinter. Saya nggak nyangka itu pamit terakhirnya...,” ucapnya lirih di sela isak tangis.


Dalam suasana penuh duka itu, Tim BPBD Kabupaten Sampang turut hadir mengawal proses pemulangan dan pemakaman, bekerja sama dengan BPBD Provinsi Jawa Timur serta Forkopimcam Robatal.


Melalui Bidang Kedaruratan dan Logistik, Mohammad Hozin mewakili Kalaksa BPBD Sampang menyampaikan belasungkawa mendalam dan apresiasi terhadap semua pihak yang telah membantu.


 “Kami berduka atas bertambahnya korban asal Sampang. Ini bukan sekadar data, tapi nyawa anak bangsa yang gugur dalam menuntut ilmu. Kami pastikan setiap proses dilakukan dengan hormat dan cepat agar keluarga bisa memakamkan putra mereka dengan tenang,” ujar Mohammad Hozin penuh empati.


Hozin menegaskan, BPBD Sampang terus berkoordinasi dengan tim provinsi untuk memastikan seluruh korban asal Sampang mendapatkan penanganan terbaik, termasuk proses identifikasi yang masih berlangsung.


Cuaca di wilayah Sampang malam itu terpantau cerah, seolah menjadi pertanda langit ikut berduka — mengantar kepulangan Zaky ke pangkuan Ilahi.(Wir) 

TerPopuler