Presnews.my.id|Sampang – Proyek pembangunan pagar SMPS Al Khoiriyah di Desa Taman Sareh, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang, kini berada dalam sorotan tajam. Proyek yang seharusnya menjamin keamanan dan ketertiban lingkungan sekolah tersebut diduga kuat dikerjakan secara asal-asalan demi mengejar keuntungan berlipat, dengan mengorbankan kualitas bangunan dan keselamatan kerja.
Hasil investigasi Tim Garuda 08 menemukan adanya dugaan penggunaan material campuran yang tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB). Di lapangan, material yang digunakan pada struktur pagar diduga tidak memenuhi spesifikasi teknis yang telah ditetapkan, baik dari komposisi campuran, mutu material, hingga daya tahan konstruksi. Kondisi ini berpotensi menyebabkan pagar cepat mengalami kerusakan dan membahayakan lingkungan sekolah.
Selain itu, unsur transparansi proyek nyaris nihil. Hingga pengerjaan berlangsung, tidak ditemukan papan informasi proyek di lokasi, sehingga masyarakat tidak dapat mengetahui secara jelas nilai anggaran, sumber dana, maupun pihak pelaksana pekerjaan.
Lebih memprihatinkan lagi, aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) juga diabaikan. Para pekerja terlihat tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) sebagaimana diwajibkan dalam pekerjaan konstruksi, menunjukkan lemahnya pengawasan serta rendahnya kepedulian terhadap keselamatan tenaga kerja.
“Material yang digunakan ini jelas patut diduga tidak sesuai RAB. Campurannya tidak mencerminkan standar mutu konstruksi, besinya pun diragukan kualitasnya. Ditambah lagi tidak ada papan proyek dan pekerja tanpa K3. Ini bukan sekadar kelalaian, tapi indikasi kuat pengerjaan asal-asalan demi meraup keuntungan,” tegas Wirno, perwakilan Tim Investigasi Garuda 08, kepada awak media (21/12).
Menurutnya, proyek pendidikan yang dibiayai anggaran publik seharusnya mengedepankan kualitas, akuntabilitas, dan keselamatan, bukan justru menjadi ajang praktik proyek murahan yang merugikan negara dan masa depan peserta didik.
“Kami mendesak instansi pengawas dan aparat penegak hukum segera turun ke lokasi. Jangan sampai anggaran negara kembali dikorbankan oleh proyek yang secara kasat mata sudah menunjukkan banyak kejanggalan,” lanjut Wirno.
Hingga berita ini diturunkan, pihak pelaksana proyek maupun instansi terkait belum memberikan klarifikasi resmi atas temuan Tim Investigasi Garuda 08. Publik kini menunggu langkah tegas agar dugaan penyimpangan ini tidak berakhir sebagai catatan sunyi tanpa penindakan.(Red)


