Sampang – Kehangatan terasa sejak awal ketika kegiatan Ngoan (Ngopi Ansor) digelar di kediaman Sahabat Sofi Agil, Desa Plakaran, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang, Rabu (21/05/2025).
Suasana penuh kekeluargaan mengiringi diskusi santai para kader Gerakan Pemuda Ansor yang berkumpul dari berbagai ranting.
Dengan tema khas Madura, “Kopi Celleng Materak Pekkeran Sepetteng”—yang berarti kopi hitam membakar pikiran di malam hari—Ngoan menjadi ruang bertukar pikiran yang santai namun berbobot.
Tak sekadar minum kopi, para peserta larut dalam diskusi mengenai isu kebangsaan, tantangan kaderisasi, dan masa depan organisasi.
Ketua PAC GP Ansor Jrengik, Hasan Munadi atau akrab disapa Gus Acong, menyampaikan apresiasinya atas antusiasme para kader. Ia menegaskan bahwa forum-forum informal seperti ini sangat penting dalam membangun gerakan yang kokoh dan organik.
“Ngoan ini bukan sekadar duduk santai. Ini adalah bagian dari proses kaderisasi yang membumi. Dari sini muncul gagasan, semangat, dan kekompakan,” tegasnya.
Lingkaran diskusi semakin hangat ketika para peserta bebas menyampaikan pandangan. Tidak ada sekat, semua sahabat bisa berbagi pengalaman dan strategi penguatan organisasi, terutama di tingkat desa.
Keakraban yang terjalin membuat solidaritas antar kader semakin kuat.
Sahabat Sofi Agil selaku tuan rumah mengungkapkan rasa bangganya. Ia berharap Ngoan dapat terus berlanjut dan menjadi tradisi kaderisasi berbasis desa yang penuh makna. Dukungan juga datang dari tokoh masyarakat setempat yang menilai pendekatan ini sebagai cara efektif membangun jejaring sosial dan memperkuat nilai-nilai ke-NU-an.
Kegiatan ditutup dengan doa bersama dan komitmen memperkuat peran kader di setiap lini. Sebagai agenda rutin yang akan digilir ke desa-desa lain, Ngoan di Plakaran menjadi bukti bahwa langkah kecil dengan semangat kolektif dapat membawa dampak besar bagi gerakan pemuda Ansor.
Wirno