Klarifikasi Kronologi Penangkapan, Ketum GEPAK Lampung Bantah Terima Uang Damai

Klarifikasi Kronologi Penangkapan, Ketum GEPAK Lampung Bantah Terima Uang Damai

Selasa, 23 September 2025, September 23, 2025






BANDARLAMPUNG – Ketua Umum Gerakan Pembangunan Anti Korupsi (GEPAK), Wahyudi, memberikan klarifikasi terkait kronologi penangkapan dirinya bersama rekannya oleh pihak kepolisian.




Wahyudi membantah pemberitaan yang menyebut dirinya menerima uang damai, dan berharap penjelasan ini dapat meluruskan informasi yang terlanjur beredar luas.




Bertempat di ruang Jatanras Polda Lampung, pada Senin (22/9/2025), Wahyudi menerangkan bahwa pertemuan awal dengan pihak RSUDAM terjadi pada Jumat (19/9/2025) di Mall Boemi Kedaton (MBK), Bandarlampung sekitar pukul 18.00 WIB.




Menurut Wahyudi, pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut komunikasi dengan salah satu pejabat RSUDAM yang ingin membicarakan rencana aksi demonstrasi terkait permasalahan internal rumah sakit.




“Tujuan pertemuan itu untuk membicarakan rencana aksi demonstrasi. Namun, aksi yang sedianya digelar pada Senin (22/9) sudah kami batalkan setelah berkoordinasi dengan Polresta Bandarlampung,” ujar Wahyudi.




Kronologi Versi Wahyudi




Dalam keterangannya, Wahyudi menyebut bahwa pihak rumah sakit sempat menyampaikan tawaran terkait bentuk apresiasi atau kerja sama, namun dirinya menolak membicarakan hal tersebut.




“Prinsipnya, saya hanya ingin bertemu langsung dengan Direktur Utama RSUD agar komunikasi lebih jelas,” tegasnya.




Selanjutnya, masih menurut Wahyudi, terjadi pertemuan lanjutan yang diwakili oleh rekannya, Fadly. Dalam pertemuan itu, Wahyudi mengklaim adanya pembicaraan mengenai bentuk hubungan kerja sama, namun dirinya menegaskan tidak terlibat langsung.




Pada Sabtu (20/9/2025), Wahyudi dan Fadly kembali bertemu dengan pihak terkait. Ia menuturkan bahwa pertemuan tersebut berlangsung biasa tanpa membicarakan soal uang.




Setelah pertemuan usai, Wahyudi menyebut ada seseorang yang memasukkan sebuah kantong plastik ke dalam mobilnya. Tidak lama setelah itu, saat berada di wilayah Sukabumi, ia bersama rekannya diamankan oleh tim Polda Lampung.




“Saat kami berhenti, tim kepolisian langsung membawa saya dan rekan,” jelas Wahyudi.




Bantahan dan Imbauan




Wahyudi menegaskan bahwa dirinya tidak pernah melakukan pemerasan sebagaimana diberitakan. Ia mengimbau media agar selalu mengonfirmasi langsung kepada narasumber sebelum menulis berita, sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik.




Ia juga meminta agar pihak kepolisian memeriksa secara menyeluruh semua pihak yang terlibat dalam peristiwa tersebut, termasuk pihak yang memberikan uang, karena menurutnya ada indikasi dirinya sedang dijadikan target.




Indra

TerPopuler