Proyek Jembatan Bayur Disorot, Pekerjaan Beton Nol Tanpa Bekisting Terpisah Jadi Perhatian

Proyek Jembatan Bayur Disorot, Pekerjaan Beton Nol Tanpa Bekisting Terpisah Jadi Perhatian

Selasa, 16 Desember 2025, Desember 16, 2025

 


Tangerang

Proyek pembangunan jembatan di Jalan Kampung Bayur, sisi Cisadane Barat, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Banten, menjadi perhatian publik setelah ditemukan pekerjaan beton lapis bawah atau beton nol (lantai kerja) yang dilakukan tanpa menggunakan bekisting terpisah, melainkan menyatu dengan bekisting beton utama.




Berdasarkan pantauan di lokasi, beton nol dengan ketebalan sekitar 5 sentimeter terlihat digelar langsung di dalam bekisting beton utama, tanpa adanya pembatas khusus yang berfungsi memastikan ketebalan beton nol sesuai dengan gambar kerja.




Menanggapi hal tersebut, Usman, pengawas lapangan dari dinas terkait, menjelaskan bahwa meskipun tidak menggunakan bekisting terpisah, pekerjaan beton nol tetap dilaksanakan sesuai standar yang telah ditentukan.




> “Meski tidak menggunakan bekisting terpisah khusus beton nol, ketebalannya dijamin tetap sesuai. Sudah kami beri margin, sudah ditandai dengan colokan, dan kami ukur menggunakan benang,” ujar Usman saat dikonfirmasi, Kamis (11/12/2025).








Ia juga menjelaskan bahwa metode tersebut dipilih untuk efisiensi waktu karena kondisi pekerjaan yang dinilai mendesak.




> “Ini hanya lantai kerja beton. Ukurannya sudah kita setting pas mentok beton. Karena waktu mendesak, supaya nanti tidak perlu dibongkar lagi saat beton nol sudah selesai,” tambahnya.








Meski demikian, metode pekerjaan tersebut menimbulkan pertanyaan dari sejumlah pihak, mengingat beton nol merupakan bagian dasar yang berfungsi menunjang kualitas beton utama di atasnya. Tanpa bekisting khusus, ketebalan beton nol dinilai berpotensi tidak merata dan sulit dilakukan pengukuran ulang secara teknis.




Aktivis Pantura, Jay, menilai bahwa tidak digunakannya bekisting beton nol perlu menjadi bahan evaluasi dalam pengawasan konstruksi.




> “Beton nol itu bagian penting dari lantai kerja beton. Tanpa bekisting khusus, ketebalannya rentan tidak sesuai. Alasan ‘waktu mendesak’ tidak bisa dijadikan dasar untuk mengesampingkan SOP konstruksi,” tegas Jay.








Ia juga menyampaikan bahwa proyek dengan nilai anggaran besar seharusnya dikerjakan dengan ketelitian tinggi agar kualitas bangunan dapat terjaga.




> “Anggaran proyek ini besar dan bukan proyek darurat. Semua harus presisi dan akurat. Kalau dari awal pekerjaan beton nol saja sudah longgar, wajar jika publik mempertanyakan kualitas jembatannya,” ujarnya.








Diketahui, proyek pembangunan jembatan tersebut dikerjakan oleh CV Trisula Utama dengan nilai anggaran sebesar Rp4,07 miliar, bersumber dari APBD Kota Tangerang Tahun Anggaran 2025, dengan waktu pelaksanaan selama 65 hari kalender.




Pembangunan jembatan sebagai infrastruktur jangka panjang diharapkan dapat berdiri kokoh dan memberikan manfaat bagi masyarakat dalam jangka waktu yang lama. Oleh karena itu, setiap tahapan pekerjaan dinilai penting untuk dilaksanakan sesuai prosedur dan standar teknis yang berlaku, demi menjamin mutu dan keselamatan pengguna.


(Romo kefas)

TerPopuler