Presnews.my.id / Sampang – Tawa, sorak, dan semangat membara memenuhi halaman SMA Negeri 2 Sampang selama tiga hari berturut-turut, 13–15 Agustus 2025. Bukan sekadar lomba kemerdekaan, ratusan siswa dan guru bahu-membahu menjahit bendera merah putih raksasa sepanjang 25 meter demi membidik tiga rekor MURI sekaligus.
Halaman sekolah yang berlokasi di Jl. Mangkubumi No.36, Karang Dalem itu menjadi pusat keceriaan dan kebanggaan. Bendera berukuran panjang 25 meter dan lebar 1,2 meter tersebut dijahit secara gotong royong sebagai bagian dari program Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur untuk memecahkan rekor MURI. Kegiatan ini dilakukan serentak di SMA, SMK, dan SLB se-Jawa Timur. SMAN 2 Sampang menargetkan tiga rekor: bendera terpanjang hasil jahitan siswa, jumlah peserta terbanyak, dan pelaksanaan serentak di banyak sekolah.
Pantauan Media ini pada Rabu, 13 Agustus 2025, memperlihatkan suasana sudah meriah sejak pagi. Siswa mengenakan seragam olahraga atau kaos bertema kemerdekaan. Sebagian memegang jarum dan benang, sementara lainnya bersiap mengikuti lomba.
Acara dibuka dengan apel singkat, diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya. Kepala SMAN 2 Sampang, Imam Syafi’ie, S.Pd., M.Pd., dalam sambutannya memompa semangat seluruh peserta.
“Hari ini kita memulai tiga hari penuh semangat. Menjahit bendera adalah simbol kebersamaan, dan lomba-lomba ini adalah cerminan keceriaan. Keduanya penting untuk membentuk generasi yang kuat,” ujarnya.
Sejak pembukaan, dua kegiatan berlangsung paralel. Di satu sudut, puluhan siswa telaten menyatukan kain merah dan putih. Di sudut lain, riuh sorakan terdengar dari arena lomba voli mini, lari menampan (geddeng), memasukkan paku ke botol, balap gelas dengan balon, hingga tiup gelas plastik.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Mas’udi Hadiwijaya, S.Pd., M.Pd., yang hadir pada hari pertama, mengapresiasi semangat warga sekolah.
“Setiap jahitan adalah doa, setiap tawa adalah energi positif untuk bangsa. Mari buktikan anak muda Sampang mampu menorehkan sejarah,” tegasnya.
Mas’udi memastikan bendera hasil jahitan ini akan dikibarkan serentak di seluruh Jawa Timur pada 17 Agustus 2025 menjelang upacara penurunan bendera.
Bagi Jujur Setiawan, salah satu siswa, momen menjelang 17 Agustus kali ini akan selalu dikenang.
“Saya bangga ikut menjahit bendera dan lomba. Seru sekali, apalagi semua teman dan guru kompak. Ini pengalaman yang tidak akan saya lupakan,” ujarnya.
Tiga hari ini menjadi bukti bahwa perayaan kemerdekaan bukan hanya seremoni. Di SMAN 2 Sampang, merah putih dijahit bukan hanya dari kain, tetapi dengan benang kebersamaan dan jahitan cinta tanah air. Saat bendera itu berkibar di langit Sampang pada 17 Agustus nanti, ia akan membawa cerita tentang tawa, keringat, dan kebanggaan seluruh warga sekolah.(Wir)