Presnews.my.id / Gersik – Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 pada 17 Agustus 2025 dimaknai secara berbeda oleh Ketua PENGDA Jawa Timur, Waliyur Rahman atau yang akrab disapa Gus Rahman. Cicit dari KH. Asy’ari Sunan Dalem Gumeno ini melakukan sowan silaturahmi sekaligus memohon doa restu kepada Prof. Dr. KH. Abdul Ghofur, pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat, Paciran, Lamongan, yang juga Mustasyar PWNU Jawa Timur.
Dalam kunjungannya, Gus Rahman didampingi salah satu petinggi BUMN serta putra tunggalnya, Ahmad Bay Asy’ari. Ia menyebut tujuan sowan tersebut untuk ngalap berkah dan meminta doa dari Abah Kyai Abdul Ghofur agar setiap langkah yang dijalani diberi kelancaran dan keberkahan.
“Guru kami Abah Kyai Abdul Ghofur adalah tokoh sepuh NU dan panutan. Kami memohon doa agar pekerjaan yang kami lakukan berjalan lancar, sukses dunia dan akhirat,” ujar Gus Rahman.
Pesan khusus dari Abah Kyai Abdul Ghofur, lanjutnya, adalah pentingnya menjadikan kesuksesan tidak hanya untuk kehidupan dunia, tetapi juga sebagai bekal menuju akhirat. Hal ini juga menjadi pengingat bagi dirinya dalam mengelola usaha pertambangan.
Sebagai informasi, Gus Rahman merupakan pemilik tambang dolomit dan fosfat di Desa Banyuurip, Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, serta pengelola tambang bentonit dan batu gamping di Plumpungrejo, Kademangan, Kabupaten Blitar melalui PT Anharul Mulia yang berizin resmi. Ia menegaskan, semua aktivitas eksplorasi pertambangan harus sesuai aturan dan legalitas yang ditetapkan pemerintah.
Selain itu, Gus Rahman juga menyinggung sejarah desanya, Gumeno, yang merupakan peninggalan Sunan Dalem, putra pertama Sunan Giri, salah satu Walisongo. Ia menyebut bahwa Sunan Giri dan Sunan Drajat adalah satu kesatuan, bahkan namanya pernah menjadi inspirasi salah satu partai besar di Indonesia.
“Semoga Allah SWT memberikan kesehatan dan umur panjang bagi Guru kita Abah Kyai Abdul Ghofur, serta keberkahan untuk para santri dan santriwati di manapun berada. Bagi kami, agama adalah landasan utama dalam setiap lini bisnis, dengan berpedoman pada Al-Qur’an,” tutup Gus Rahman, yang juga pernah menjabat sebagai bendahara termuda di salah satu partai besar di Kabupaten Gresik.(Red)