Presnews.my.id / Tanggerang Selatan - Sebuah langkah strategis dalam sektor pertanian hortikultura tengah digagas di Kota Tangerang Selatan. Melalui sinergi kuat antara komunitas, organisasi media, dan pemerintah, acara Panen Raya Perdana Anggur PONJAY BENDAV sukses digelar pada Rabu pagi, 4 Agustus 2025. Panen ini menandai tonggak baru bagi pembangunan ekonomi berbasis pertanian lokal, sekaligus membuka jalan menuju program swasembada anggur nasional.
Acara yang berlangsung di Greenhouse Ketancap, Cipayung – Ciputat ini bukan sekadar panen simbolik. Ia menjadi simbol lahirnya varietas anggur lokal unggulan asli Kota Tangerang Selatan yang diberi nama PONJAY BENDAV — singkatan dari “Pondok Jaya” sebagai tempat asal tanaman induk dan “Benyamin Davnie”, nama Walikota Tangsel yang turut menginspirasi pengembangan varietas tersebut.
Anggur PONJAY BENDAV dikembangkan oleh ASPAI (Asosiasi Penggiat Anggur Indonesia) Kota Tangerang Selatan, hasil transformasi dari Komunitas Anggur Tangsel (KAT) yang telah eksis sejak 2019. ASPAI secara aktif didampingi oleh Forum Wartawan Jaya (FWJ) Indonesia dan Perkumpulan Pemimpin Redaksi Independen (PPRI) sejak masa embrio hingga menjadi organisasi penggiat anggur yang resmi dan profesional.
Dari Komunitas ke Ekosistem Ekonomi
Roy Nurdin, inisiator sekaligus Ketua 1 ASPAI, menjelaskan bahwa lahirnya varietas lokal ini bukan pekerjaan semalam. Dengan tekun, pihaknya membudidayakan pohon induk anggur sejak awal di kawasan Pondok Jaya. Proses pengembangbiakan dan uji coba dilakukan secara intensif di Greenhouse Ketancap dan telah melalui pengawasan serta prosedur pendaftaran varietas ke Kementerian Pertanian RI sejak 2023.
“Alhamdulillah hari ini menjadi bukti bahwa kami tidak hanya mampu membudidayakan, tetapi juga mendorong ekonomi lokal dari bawah. Anggur ini benar-benar asli dari Kota Tangsel. Kita sedang bangun masa depan pertanian lokal,” ujar Roy dengan penuh semangat.
Roy juga menekankan bahwa Anggur PONJAY BENDAV adalah langkah awal menuju ekonomi hortikultura berbasis komunitas, di mana masyarakat tak hanya menjadi konsumen tapi juga produsen unggul dengan nilai jual tinggi.
Acara panen raya ini dihadiri oleh lebih dari 100 orang dari berbagai unsur masyarakat dan pemerintahan. Hadir di antaranya Walikota Tangerang Selatan Benyamin Davnie, Dewan Penasehat ASPAI Tangsel Lista Hurustiati SH., MH, Ketua TP PKK Provinsi Banten Tinawati Andra Sony, serta perwakilan dari Kementerian Pertanian RI dan Dinas Pertanian Provinsi dan Kota.
Lista Hurustiati, yang dikenal sebagai Bunda Anggur Tangsel, turut hadir langsung memanen anggur bersama para tokoh dan penggiat ASPAI. Ia menyampaikan apresiasi tinggi terhadap konsistensi para petani anggur lokal dan menyerukan agar pemerintah di semua tingkatan memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan industri anggur lokal.
“Kita ingin Kota Tangsel menjadi ikon baru dalam industri anggur Indonesia. Bahkan ke depan, kita dorong Provinsi Banten menjadi Provinsi Anggur. Semangat swasembada anggur harus kita bangun mulai hari ini,” ujar Lista.
ASPAI saat ini dipimpin oleh Tosan Aji (Ocan) sebagai Ketua Umum, bersama Roy Nurdin sebagai Ketua 1. Mereka telah merancang program-program pelatihan, peningkatan kompetensi petani anggur, sertifikasi profesi, dan ekspansi kebun anggur ke berbagai wilayah di Indonesia. Targetnya, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan impor buah anggur dan mulai menciptakan kemandirian varietas nasional.
Ade Gunawan dari FWJ Indonesia dan Ikin Roki’in dari PPRI juga memberikan dukungan penuh dalam bentuk media coverage, pendampingan publikasi, dan mendorong narasi keberhasilan komunitas sebagai kekuatan pembangunan ekonomi baru.
“Kami melihat ASPAI bukan sekadar komunitas. Mereka adalah aktor utama pembangunan ekonomi lokal. Ini perlu diberitakan luas agar menjadi inspirasi,” ujar Ikin Roki’in.
Program pengembangan anggur lokal seperti PONJAY BENDAV ini diyakini akan memberi dampak jangka panjang dalam pembangunan ekonomi daerah. Potensinya tidak hanya dari sisi pertanian, tapi juga membuka peluang dalam sektor agrowisata, edukasi pertanian, hingga pengolahan hasil perkebunan.
Dengan branding yang kuat, anggur lokal ini dapat memiliki nilai jual tinggi, khususnya jika telah terdaftar resmi sebagai varietas unggulan nasional. Hal ini tentu membuka peluang ekspor, membuka lapangan kerja baru, serta meningkatkan pendapatan masyarakat secara langsung.
Roy Nurdin juga menyampaikan bahwa pihaknya tengah menyiapkan infrastruktur digital berupa marketplace dan pelabelan produk untuk mendukung pemasaran anggur secara nasional.
Dengan penuh rasa syukur, Roy Nurdin mengungkapkan bahwa acara panen perdana ini bukanlah akhir, tetapi awal dari babak baru pertanian lokal Indonesia.
“Langkah kecil hari ini akan jadi lompatan besar besok. Kita buktikan bahwa Indonesia bisa swasembada anggur dan Tangerang Selatan jadi pusatnya,” tutup Roy dengan senyum bahagia.
Dengan dukungan lintas sektor dan semangat gotong royong yang kuat, bukan tidak mungkin anggur PONJAY BENDAV menjadi simbol kedaulatan pangan baru Indonesia di sektor buah-buahan. (Red)